Analisis Framing Berita Pembunuhan dalam Asahi Shinbun dan Yomiuri Shinbun
Label:
Sastra
by D. Jupriono
27 Maret 2016
Wahyu Setiorini
alumni Prodi Bahasa Jepang, Fakultas Sastra,
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Parwati Hadi Noorsanti
dosen Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya (FIB);
peneliti pada Pusat Kajian Budaya Jepang, Universitas Airlangga (Unair),
Surabaya
D. Jupriono
dosen Fakulaltas Sastra dan FISIP; peneliti pada Pusat
Kajian Media Massa dan Media Komunikasi Tradisional (PKM3KT), LPPKM; Universitas
17 Agustus 1945 Surabaya
Abstrak. Fokus umum riset ini adalah perbedaan
pembingkaian berita pembunuhan antara harian Asahi Shinbun dan Yomiuri
Shinbun. Secara lebih khusus, akan ditelaah pembingkaian lewat: (a) pilihan
kata (simbol) serta penonjolan atau minimalisasi realitas yang dilakukan dalam
judul, teras, dan tubuh berita; (b) motif yang melatarbelakangi pembingkaian
peristiwa kedua surat kabar tersebut. Data penelitian, yang berupa berita
pembunuhan terhadap seorang gadis yang dimuat pada harian Asahi Shinbun dan Yomiuri
Shinbun,dikaji dengan analisis pembingkaian (framing analysis, sebagai salah satu Critical Discourse Analysis. Temuan penelitian ini adalah: Asahi mengaburkan tersangka pembunuhan
dan seolah-olah menyalahkan korban, sedang Yomiuri
mengungkap fakta orang–orang yang dicurigai melakukan pembunuhan dan lebih
berpihak pada korban. Asahi bersikukuh
pada objektivitas dalam tradisi positivisme dan linguistik deskriptif, sedang Yomiuri menjaga “etika partisipatoris” (participatory ethic), yang berpihak pada
korban, subalternan, dan kelompok lemah dan dilemahkan oleh struktur sosial
yang tidak adil, terutama dalam masyarakat kapitalistik.
Kata Kunci: analisis framing, minimalisasi, pembingkaian
peristiwa, critical discourse analysis,
participatory ethic